7.18.2011

(500) Days of Summer

500 Days of Summer
Percayalah, film ini sama sekali tidak berhubungan dengan musim panas. Film ini menceritakan hubungan Tom (Joseph) yang percaya pada cinta sejati dengan Summer (Zooey) yang tidak percaya pada cinta selama 500 hari. Umumnya film bergenre serupa dapat ditonton tanpa memeras otak dan dilalui dengan canda tawa. Tetapi, 500 DOS justru menarik saya untuk menontonnya lagi dan lagi. Hingga dalam 1 hari saya menonton film ini sampai 3x.

Terlepas dari paras cantik Zooey yang berhasil menarik hati setiap penontonnya lalu menghancurkannya di saat yang tepat, film beralur maju-mundur ini memiliki cerita yang sangat kuat disertai dengan dialog-dialog brilian yang akan terus diingat oleh penontonnya. Tidak heran, pada saat pemutaran perdananya, di Cannes Festival, 500 DOS mendapatkan standing applause. Suatu hal yang jarang bagi film bergenre romantic-comedy.

Chemistry yang dibangun oleh Tom dan Summer berjalan dengan sangat natural, membuat penonton serasa di dalam cerita. Scene-scene klise yang biasa berteberan di film setipe jarang ditemukan. Seperti misalnya, mereka bermain-main di IKEA (C’mon mana ada orang Indonesia pacaran di IKEA?? Terlepas dari fakta IKEA gak ada di Indonesia).

Soundtrack yang terserta dalam film ini mendukung tiap aspek film ini. Seperti lagu “The Smiths - There Is A Light That Never Goes Out” yang dinyanyikan oleh Summer saat adegan di dalam lift. Siapapun pria yang menjadi Tom akan langsung jatuh cinta pada saat itu juga.
Dengan ritme yang sebenarnya cukup lambat, penonton tidak akan dibuat bosan (setidaknya saya), dan akhirnya setelah melalui jatuh bangun Tom, film ini berakhir dengan manis.

“Not your average romantic-comedy movie”

No comments:

Post a Comment

Tulisan 1 baris Anda akan sangat memotivasi saya untuk menulis 1 halaman artikel lagi.