8.25.2011

Review Stand Up Nite #3

Apa sih Stand Up Nite #3? Woi kok udah 3 aja? Malem-malem berdiri? Yang berdiri apanya?





Tenang-tenang, gue jelasin dulu nih awalnya. Pastinya kalian semua tau Stand Up Comedy kan? Gak? Err....
Stand Up Comedy itu simple, ada 1 orang berdiri terus ngelucu, itu Stand Up Comedy. Kalau mau jawaban lebih formal bisa digoogle. Terlepas dari itu, mari kita formal-in aja penjelasan gue. *dilempar bakso formalin*
Nah, ternyata, Stand Up Comedy yang merupakan budaya dari Amerika ini sudah masuk ke Indonesia. Digagas oleh beberapa orang seperti Isman, Raditya Dika, Pandji, dan Ernest, salah satu jenis komedi ini sudah mulai rutin digelar. Nah kebetulan gue gak ngeh akan Stand Up Nite #1, gak bisa dateng karena lagi ospek kuliah pas Stand Up Nite #2, akhirnya gue nyempetin diri ke Stand Up Nite #3.
Gue dateng bareng temen gue @adhikapp. Walaupun lebih cocok disebut nebeng dengan temen gue. Well, anyway, gue sampe kira-kira jam setengah 7-7an di Rolling Stone Cafe, tempat digelarnya Stand Up Nite #3 ini. FYI, gate open setengah 6 dan acara dimulai jam 8. So, yeah I was pretty early.
Dengan harapan dapet kursi gue masuk, dan masih sepi ternyata!!!. Sepi saudara-saudara (FYI, total pengunjung akhirnya 978 orang). Tapi tulisan reserve di tiap meja bikin gue gak bisa duduk. Sampe akhirnya kita muter-muter kayak orang bego ngelirikin tiap meja. Dan si Adhika, temen gue kalo lu udah lupa, dengan tololnya ngira Ernest itu waiter.
*tepuk pundak*
A: Mas, kursi yang kosong ada gak?
E: *Dijawab dengan serius*
Ya begitulah...





*nyolong dari website Rolling Stone*
Sampe akhirnya gue nemu meja dengan 1 kursi di rada samping stage, ketutupan, no wonder gak ada yang reserve. Kita duduk di situ, sampe akhirnya meja di depan kita yang ada 2 orang, malah pergi pas acara mulai. Kita pindah ke situ.

Okay, enough about that, gue sendiri mau review setiap comic (panggilan buat si komedian), dengan harapan mereka baca dan inget nama gue. *yes sekarang lu inget!*
Malam itu dibuka oleh special guest @Indro_Warkop. Awalnya, gue kira dia bakal Stand Up juga. Well, dia emang berdiri, tapi ternyata cuman kasih speech doang. Booo!!! *ditarik satpol PP*

1. @Pandji
Ayo, siapa yang gak tau Pandji? Presenter, rapper, dan sekarang komedian, membuka malam itu. Gue nonton di Youtube Stand Up doi yang pertama, jujur, gue kurang suka. Tapi ini berubah saat gue liat dia langsung. Temanya enak banget, Islam, FPI, dan terakhir ganja. Tema-tema sensitif yang bisa disentil dengan mudah dan bikin orang ketawa. Oh ya, ada tema “Gerakan 1 Juta di Facebook” juga, which I highly doubt it is real. Overall gue ketawa banget. Terutama dengan openingnya yang niru suara khotib. Intonasi dan stage actnya memang menunjukkan doi sudah matang sekali. *dipetik* *LU KIRA MANGGA!!!*

2. @Adriandhy
“Pique dalam ukuran sachet”. Serius, gue kasian banget sama nih orang. Terlepas punya follower ribuan di Twitter, orang ini cukup kurang dikenal. Parahnya, dia ditempatin abis Pandji yang sukses. Ketawa kecil menghiasi, walau sekali-sekali ada ketawa besar. Beberapa jokesnya ketebak sama gue dan temen gue. Seperti DEDI Kasi, itu udah gue tebak mau diplesetin jadi DEDI yang lain, jokes Drive Thru McD, dan jokes DJ Ciledug itu ditebak temen gue. Banyak juga yang ngeluh dia ngomongnya kecepetan. Gue gak mau sok pinter di sini, which obviously I am not, tapi kurang menghibur jokesnya. Anyway, dia cukup ganteng kok, dan saya seorang pria.

3. @ismanhs
I know this guy. Tulisan film hollywood dalam 5 menitnya di Yahoo itu lucu banget. Twitternya juga lucu. Tapi saat liat dia ngomong, kenapa itu jadi pudar ya? Gue nonton juga dia di Youtube pas Stand Up Nite #1. Dan itu juga kurang lucu. Dan saat dia maju pun, gue ngantuk. IMHO, gue sendiri kurang aksennya, sedikit kaku, walaupun gak bisa salahin dia. Dan sepertinya tema jokesnya kurang bisa ditangkap. Atau gue yang dongo? But yeah, gue gak inget banyak jokesnya dia abis acara itu. *please mas, tetep follow twitter saya ya... jangan diunfollow*

4. @miund
Eh serius ini cewek? Gue kira ini cowok lho. Dan ternyata @miund ini scriptwriternya Farhan ya? Gue kurang ngeliat benang merah jokes dia semalem. Seakan-akan gak pake tema. Walaupun ya sekitar hubungan cewek-cowok, tapi seperti keluar spontan semua. Dan unexpectedly, menghibur. Mungkin ada pengaruh dengan suaranya yang lembut dan nadanya yang enak didengar. Oh ya, jokesnya cukup vulgar, walaupun menurut dia, masih bisa lebih vulgar lagi. Salam buat Dina dan Dini deh mbak!! =))))

5. @ernestprakasa
Nah ini nih si penggagasnya Stand Up Indo. Penampilan Stand Up Indo pertamanya menurut gue biasalah, average. Tapi kemaren itu!!!! *standing ovation*. Gue ketawa terus, ralat, semua ketawa terus. Dia Cina, dan jokes dia tentang Cina. Kurang apa? Hal-hal klise seperti KW, obat cina keluar semua. Belum lagi soal kamera di toilet. Anjing, itu lucu abis. Salut bro!!
p.s. eh ketinggalan satu, kemaren itu lu bentar banget kayaknya, apa sangking serunya ya? :D

6. @asepsuaji
Flow dari Ernest ke Asep itu enak banget, crowd yang lagi ketawa semua disambung sama Asep. Gue suka banget nih orang pas Stand Up pertama. Jokesnya rata-rata maenin nama orang doang. Sayangnya, pas kemaren, materi itu keluar lagi. Dan sialnya, banyak yang keluar lagi. Ditambah dengan lupa berapa kali, salah setup, liat contekan. Walaupun bisa jadi lucu, tapi sebenernya itu kurang profesional menurut gue yang sotoy ini.

7. @mosidik
Badannya gede banget bos. Dan itu jugalah yang jadi sasaran jokesnya. Mungkin trend kali ya. Orang Islam jokesnya tentang Islam, yang Cina tentang Cina, dan yang gendut tentang gendut. Gak jelek sih, tapi gak outstanding juga menurut gue. Ketawa gue paling kenceng tentunya saat jokes Angry Birds. Ya, above averagelah. *gue siapa sih?*

8. @radityadika
Ah, siapa yang gak tau ini orang. Jokes awalnya tentang hantu. Udah 3x stand up temanya ada hantunya semua. Cuman, walaupun temanya sama, punchlinenya beda. Jokes pocong salah pergaulan itu cukup lucu lho. Abis itu dia, menceritakan soal awal menulis bukunya. Kalau pernah baca bukunya pasti tau sih, begitu juga dengan gue. Jadi saat dia bilang, bahwa nyokapnya yang borong bukunya gue udah tau. Cuman, gak ada yang bisa ngalahin mimik, vocal, intonasi, ekspresi dan hal-hal lainnya dari Raditya Dika. He was born for this. Bahkan gue yakin, tanpa materi yang lucu pun, orang masih akan ketawa. Karena dia adalah Raditya Dika.
Oke, jadi itu review gue buat 8 comic. Kalau mau ditanya siapa yang paling lucu menurut gue, juaranya jatuh ke Ernest, Raditya Dika, Pandji. Dan di sini urutan penyebutan berpengaruh. Seriously, jokes Ernest, walaupun klise dan temanya biasa, tapi baru. At least buat gue. Dan gue bener-bener terhibur. Jokes Dika, lebih karena vocal dia yang macem-macem dan ekspresi dia yang emang lucu.
So that’s it. 
p.s. Bagi kalian yang cukup bodoh untuk memahami bahwa @nama_orang itu apa. Itu adalah twitter account yang bersangkutan. *nyangkut*

8.06.2011

Najwa - Innocent Soul

Mungkin, bahkan, hampir bisa dipastikan, nama Najwa terdengar sangat asing di kuping pecinta musik Indonesia. Tidak heran, penyanyi soul bernama lengkap Najwa Mahiaddin ini berasal Malaysia.

Pertama kali saya mengetahui talentnya dari Organic. Label indie yang menaungi Maliq & d’Essentials, 21st Night, Soulvibe, Boogiemen, dan sekarang juga Sir Dandy. Mereka aktif nge-tweet tentang artis ini. Ternyata, Widi Puradiredja, drummer Maliq sedang memproduseri album Najwa. Semua proses recording dilakukan di Indonesia pada saat bulan Ramadhan 2010. Sejak saat itu, saya terus mencari-cari video Najwa di Youtube. And the juice worth the squeeze. She’s just amazing.

Sayangnya, album Najwa ini tidak tersedia di Indonesia, walaupun produser dan prosesnya berasal dari Indonesia. Saya sempat mencarinya hingga Singapore, masih tidak ada. Akhirnya saya menemukannya di jiwang.org. Semacam Indowebsternya Malaysia. Saya pun senang :)
Mari mulai ke reviewnya. Innocent Soul, berisikan 10 lagu beraliran soul/jazz/pop. Lebih cenderung ke soul, Najwa bisa disejajarkan dengan Dira Sugandi, Djemima, atau mungkin Raisa. Mereka semua mewakili musik yang setipe. Hanya saja, harus diakui, Najwa memiliki salah satu suara terkuat. Apalagi dukungan musik yang sangat kuat. Saya sempat melihat behind the scene pembuatan albumnya. Musik Najwa didukung oleh Rayendra sebagai drummer, Kitut di Keyboard dan Yance Manusama di Bass.

Solid arransemen dan lagu yang hampir semuanya diciptakan oleh Najwa sendiri membuat album ini must have, or at least, must download. Mengandalkan Got to Go sebagai singlenya. Najwa mencoba komersil di lagu ini, progresi kord yang cukup simple tapi berubah hanya saat reff terakhir. Sayang sekali, karena jujur, kord saat reff terakhir lebih enak, lebih terasa jazzy.

My personal track sendiri ada pada lagu kedua, Sweet October. Mendengar lagu ini membuat saya teringat pada lagu Joss Stone. Lagu up beat, ramai, ceria, dan dibawakan dengan vokal yang kuat. Terlepas dari kordnya yang juga cukup simpel.

Setelah 2 lagu pembuka tersebut, Najwa mulai menunjukkan sisi aslinya. Musiknya menjadi lebih lambat, lebih soulful. Track seperti Jealousy, Monday Blues, atau How Long Must I Wait adalah wajib hukumnya didengar. Pada track tersebut, vokal Najwa benar-benar terekspos.

Sisa lagunya sendiri, saya kurang menyenanginya. Terkesan sedikit dipaksakan. Lagu Innocent Soul sendiri yang menjadi judul albumnya sangat menyentuh. Namun tidak spektakuler.
Overall, album ini adalah must have bagi pecinta musik Soul. Terlepas dari 3 track yang kurang pas dengan saya, sisanya cukup menopang keutuhan album ini sendiri. Solid vocal, solid song, solid arransemen. Anda tidak punya alasan untuk tidak mendengarkannya.
Rating: 9/10